Corona Tengah
Menggemparkan Warga Indonesia
“Welcome to Indonesia,
Corona”

Corona saat ini sedang membuat
gempar warga Indonesia yang dimana telah dikabarkan bahwa corona akhirnya
datang ke Indonesia. Orang-orang diliputi dengan perasaan campur aduk.
begitulah keadaan saat ini. panik dan takut bercampur menjadi satu. Corona
virus menceburkan diri dalam dunia global.
Anthony
Giddens seorang terkemuka dibidang sosiolog menulis tentang "Runaway
World; How Globalisation Reshaping Our Lives"(2000), globalisasi telah
membuat dunia lebih kecil menyempit dan semakin mengerut setelapak tangan kita
yang seukuran gatget yang terhubung ke koneksi internet 24 jam sehari. Karenanya
dalam satu jam saja dunia dan hidup kita berubah. bisa dilihat dari
perkembangannya yang mendekatkan kita dari yang jauh, sebaliknya yang dekatpun
menjadi lebih jauh. Batas-batas
geografis tidak memiliki arti karena dunia tidak memiliki batas.
Manusia
menjadi ditanduk Terkejut dengan fenomena baru 4.0, Bubrah sosial, gangguan
nilai-nilai moral dan agama telah kehilangan arah. Anak-anak melenial yang sekarang
menikmati dunia modern menjadi makhluk baru yang tidak kita kenali, mereka
hidup di dunia mereka sendiri, dunia digital yang merubah segalanya dari dunia
analog.
Di
dunia modern global yang terhubung dengan keajaiban worldwide web (www) lalu
lintas manusia, barang dan jasa bergerak setiap saat tidak dapat dihentikan
atau dikendalikan. Giddens telah memprediksi tren dan tantangan serta sisi
gelap dari globalisasi, tidak hanya barang dan jasa yang tanpa bebas keluar
masuk dari batas negara, penyakitpun
seakan tak mau kalah dan ikut-ikutan
bebas menyebar keseluruh sisi dunia seakan mengikuti pola globalisasi yang
sedang kita hadapi saat ini.
Sekarang
dunia benar-benar dibuat khawatir dan huru hara oleh serbuan virus corona.
Hanya dalam beberapa bulan corona berhasil membuat seluruh dunia merasa
terancam nyawa. Hal ini tentu bukan penyakit global pertama yang diderita oleh
manusia, sebelumnya telah ada flu burung, flu babi, sapi gila, SARS, semuanya
adalah penyakit global biasanya menyerang membabi buta ke antero dunia yang
berbeda.
Ada ironi dan paradoks dalam dunia yang
dipenuhi kebingungan ini. dunia telah menjadi perahu besar yang akan kita
jadikan sebagai kendaraan bersama-sama. Ketika kapal itu bocor dan mengalami
kecelakaan maka siapapun penumpang tersebut akan menghadapi resiko tenggelam
bersama-sama. Oleh karenanya kapal yang akan kita tumpangi ramai-ramai harus
dijaga dan dirawat sebaik mungkin agar tidak mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan, tapi kenyataannya sekarang orang dari penumpang itu sendiri yang
dengan sengaja merusak dan melubangi kapal.
Meminjam
istilah Kishore Mahbubani (2000) penumpang di kapal ini sibuk di dalam kamar
masing-masing dan melakukan SDM(selamatkan diri masing-masing), berpikir
membiarkan orang lain tenggelam selama aku hidup. Bahkan, jika kapal besar
tenggelam tidak akan ada yang selamat.
Amerika
Serikat ingin menutup diri dari orang-orang luar yang mungkin saja bisa
membahayakan mereka, jika perlu untuk membangun sebuah tembok raksasa di
sekitar seluruh perbatasan, seolah-olah tidak ingin membangun relasi dengan
negara lain. Inggris telah menarik diri dari Eropa karena terlalu rumit untuk
menjadi tetangga srawung dengan Uni Eropa lainnya. Amerika dan Inggris merasa
mereka bisa digdaya dan menaklukkan dunia sendiri seperti abad-abad silam. Ini
adalah contoh paling konkret pasca-kekuasaan negara bekas sindrom adidaya.
Amerika
dan Inggris yang bisa dikatakan dinosaurus hampir punah, bukan karena lemah
tapi karena gagal beradaptasi dengan lingkungan baru. Mereka merasa digdaya dan
memiliki hak untuk menempatkan dunia karena mereka adalah pemenang Perang
Dunia-II 70 tahun yang lalu. Dunia telah berubah begitu banyak, tetapi
mentalitas dan tatanan dunia yang masih sama.
Dengan
adanya virus kecil yang tanpa pandang bulu ini membuktikan bahwa mereka lemah .
Tidak ada gunanya untuk mengisolasi diri dan berharap selamat dari pagebluk
yang tak terelakkan. Xin Cina Jipin yang dikenal pundi-pundi kekuatan
ekonominya yang tak tertandingi sekarang berlutut oleh virus kecil. Sekali lagi
Korea telah menjadi simbol dari
keajaiban dunia dan menjadi peradaban baru juga pontang panting karena serangan
virus kecil tersebut. Amerika yang dipisahkan oleh Samudera Atlantik sudah
diserbu oleh Corona.
Corona
adalah pagebluk global, siapa pun yang berpotensi terkena dampak dampaknya,
baik dampak langsung maupun dampak ekonomi. Resesi global adalah dampak
potensial dari pagebluk ini, semua negara akan merasakan akibatnya, termasuk
Arab yang sekarang tengah menutup diri untuk
Umroh dan mungkin juga Haji.
Dan
saat ini Pemerintah Indonesia tengah melakukan pencegahan penyebaran virus
corona dengan memberlakukan keamanan multi-level untuk imigran asing Dibandara
Soekarno-Hatta untuk meminimalkan penyebaran virus Corona. Salah satunya dengan
menerbitkan kartu kewaspadaan .
Direktur
Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan butuh pemerintah dan
pihak penerbangannya untuk mengandeng maskapai yang melakukan penerbangan dari negeri dan luar negeri dalam
penerapan metode untuk meminimalkan penyebaran Corona.
Untuk seseorang yang
diduga Covid-19, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar virus Corona
tidak menular kepada orang lain, yaitu:
1. Jangan
meninggalkan rumah kecuali untuk pengobatan.
2. Cobalah
untuk menjauh dari orang lain untuk sementara waktu. Jika memungkinkan, gunakan
kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dari yang digunakan oleh orang lain.
3. Akan
melarang dan memberitahukan orang lain untuk
mengunjungi Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
4. Bila
mungkin, tidak bertemu dengan orang-orang yang sakit.
5. Hindari
berbagi penggunaan alat makan dan minuman, perlengkapan mandi dan tempat tidur
dengan orang lain.
6. Pakailah
masker dan sarung tangan saat berada di
tempat umum.
7. Gunakan
tisu untuk menutupi hidung dan mulut saat batuk atau bersin dan membuang tisu
di tempat sampah.
Referensi
:
1. https://www.alodokter.com/virus-corona
2. https://www.liputan6.com/news/read/4197347/thermal-scanner-tak-beri-jaminan-100-pengamanan-berlapis-corona-diberlakukan
3. https://beritajatim.com/sorotan/welcome-to-indonesia-corona/
4. https://www.liputan6.com/tag/corona?type=text&page=4